Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring. Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.
Namun di bagian atasnya, tampak beberapa tokoh terorisme. Misalnya, terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi. Ada juga pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Tokoh-tokoh tersebut mengapit mantan presiden Soeharto yang juga merupakan bekas mertua Prabowo.
Sementara di bagian bawah, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Meski pun, tak terlihat logo Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia.
Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).
Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut.
Komentar protes muncul karena foto itu menyertakan tokoh dan logo ormas Islam. Misalnya Dahliah Umar yang mempertanyakan keterlibatan Muhammadiyah dan Aa Gym. "Bung Wimar Witoelar, apa kesalahan Muhammadiyah dan AA Gym?"
"Jangan2 dengan mengungkapkan gambar ini jadi malah memberi kesan ada calon yg anti dengan kelompok dan ormas Islam, padahal sebenarnya tidak...."
Kemudian Mokh Ikbal yang juga menyayangkan munculnya simbol-simbol ormas Islam. "Pilpress ini menjebak kita dg menuduh seenaknya lawan politik. Semoga pak Wimar Witoelar bs semakin bijak".
Muzdalifah Laily juga mempertanyakan pemuatan logo ormas Islam dalam foto itu. Apalagi logo itu disertakan dalam barisan Prabowo dengan latar belakang teroris.
"Wimar, apa yg anda tulis menyakiti orang Muhammadiyah. Kalau itu cara Anda mendukung Jokowi, get lost," tulisnya.
Menanggapi komenter orang terkait foto dan status yang ia unggah, Wimar tak banyak bicara. Malah, dalam satu komentarnya, ia seakan lepas dari tanggung jawab. "Silakan ribut sendiri," tulis dia.
Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone