Kudus (ANTARA News) - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini masih stabil dengan harga jual Rp8.150 per kilogram, kata Ketua Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Maruf.
"Sepekan terakhir, harga jual masih cukup stabil pada kisaran Rp8.150/kg," ujarnya, di Kudus, Selasa.
Pada akhir April 2014, kata dia, harga jual kedelai impor sempat mencapai Rp8.100/kg, kemudian turun secara bertahap menjadi Rp7.950/kg.
Harga jual kedelai sebesar Rp7.950/kg, katanya, bertahan hingga pertengahan Mei 2014, kemudian memasuki akhir Mei 2014 naik secara bertahap menjadi Rp8.150/kg dan bertahan hingga pekan ini.
Selain harga jualnya yang cenderung stabil, lanjut dia, stok kedelai pekan ini juga tersedia dalam jumlah yang relatif cukup.
Untuk stok kedelai impor, katanya, tersedia hingga 60-an ton, sedangkan kedelai lokal tersedia 15 ton.
Harga jual kedelai lokal, kata dia, pekan ini sebesar Rp7.700/kg atau turun dibanding sebelumnya mencapai Rp7.900/kg.
Ketersediaan kedelai lokal selama ini, kata dia, memang tidak menentu sehingga berdampak hanya sebagai komoditas alternatif para pengusaha tahu dan tempe.
Beberapa daerah yang menjadi pemasok kedelai lokal, antara lain Kabupaten Lamongan, Pulau Madura, dan beberapa daerah lain di Jawa Timur.
Ia memperkirakan, harga jual kedelai impor mendekati bulan puasa hingga Lebaran tidak akan mengalami kenaikan signifikan karena kenaikan harga jualnya cenderung dipicu oleh naik-turunnya kurs rupiah terhadap dolar.
"Cuaca buruk yang pernah melanda negara penghasil kedelai tersebut juga sempat mengakibatkan harga jual kedelai di Tanah Air melonjak sehingga pengusaha tahu dan tempe di Kudus sempat mengurangi produksinya," ujarnya.
Saat ini, kata dia, permintaan para pengrajin tahu dan tempe masih relatif cukup stabil.
Adapun kebutuhan kedelai impor di Kabupaten Kudus antara 15 ton dan 20 ton per hari dengan jumlah pengusaha tahu dan tempe mencapai 300-an pengusaha.
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone