Pencalonan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menjadi tanda awal keterpurukan PDI Perjuangan. "Ini pertaruhan besar sekali bagi Megawati. Kalau sampai kalah, Jokowi terpuruk, Mega terpuruk, PDIP juga terpuruk," kata pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, Sabtu (15/3).
Mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati pada Jokowi juga dianggapnya sebagai sebuah pertaruhan besar. Apalagi Jokowi, sebut Hendri, belum punya pondasi politik serta citra kuat sebagai pemimpin masyarakat yang sukses. "Kalau dilihat kinerja Jokowi sebagai Gubernur DKI belum kelihatan. Ini harus dijaga oleh PDIP," terang Hendri.
Ia menyarankan agar Jokowi mempersiapkan program-program yang matang bagi penggantinya di kursi gubernur. Agar mantan Wali Kota Solo itu tak terkesan membuat jabatannya sebagai batu loncatan politik semata.
Hendri juga menilai, pencapresan Jokowi di satu sisi akan menjadi blunder bagi PDIP dan dirinya sendiri. Dengan pencapresan itu sebagian publik akan menilai dirinya haus kekuasaan dengan lebih mementingkan diri sendiri atau partainya dibandingkan publik yang dulu mendaulatnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kerjaannya belum terbukti. Menjabat sebagai presiden belum tentu juga bisa membuat Indonesia lebih baik," cecar Hendri.
Disinggung mengenai kemungkinan PDIP telah menargetkan Jokowi sebagai capres sejak Pilkada DKI, Hendri menampiknya. PDIP disebutnya juga kaget dengan fenomena Jokowi. "Belum siap juga PDIP dengan fenomena Jokowi hingga galau," imbuh Hendri.
Sumber:Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone