Sejarah berdirinya PDI Perjuangan dimulai dari pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) tahun 10 Januari 1973. PDI merupakan partai hasil fusi atau penggabungan beberapa partai politik antara lain Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.
Seiring perjalanannya mengisi kancah perpolitikan nasional, pada 1993 PDI mengalami perpecahan. Megawati yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum partai berlambang banteng tersebut, kemudian diganggu kepemimpinannya melalui kongres PDI di Medan tahun 1996 yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang baru.
Hasil kongres itu ditindaklanjuti dengan upaya pengambilalihan PDI dari kepemimpinan Megawati, hingga meletus peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kuda Tuli).
Pascakerusuhan itu, Megawati lantas mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mampu bertahan dan berkibar hingga sekarang.
Peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kuda Tuli) juga disebut-sebut sebagai peristiwa yang melambungkan nama putri mantan Presiden Soekarno, Megawati Soekarno Putri dalam kancah perpolitikan nasional.
Sementara itu, PDI Perjuangan baru mampu membawa Megawati menjadi Presiden RI pada tahun 2001, setelah Presiden Abdurrahman Wahid turun dari jabatannya. Sedangkan pada Pemilu 2004 Megawati tidak mampu melanggengkan jabatannya dan harus menyerahkan kursi kepresidenan kepada pimpinan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
Sekjen: Tjahjo Kumolo
Bendahara: Olly Dondokambey
Alamat Kantor: Jalan Lenteng Agung No.99. Jakarta Selatan Telp.021-7802824
Perolehan suara Pemilu 2009: 14.600.091 (14,03 persen dari total suara)
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone