"Studi kami menunjukkan bahwa orang yang diet dengan ikan panggang atau kukus, tapi bukan digoreng, memiliki volume otak lebih besar di bagian yang terkait memori dan kognisi," kata James T. Becker, seorang profesor psikiatri di Pittsburgh, seperti dilansir livingtradingnews.com, Rabu (6/8). Namun, para peneliti tidak menemukan hubungan antara tingkat Omega-3 dan perubahan volume otak ini.
Peneliti menjelaskan individu yang mengkonsumsi ikan panggang atau kukus minimum seminggu sekali memiliki materi abu-abu (grey matters-red) lebih banyak di otak mereka dibanding mereka yang tidak makan ikan secara teratur. Materi ini bertugas menjaga memori dan ketrampilan kognitif. "Ini menunjukkan bahwa gaya hidup mungkin berpengaruh pada kesehatan otak dan ini mencegah atau memperlambat masalah kognitif yang bisa muncul di kemudian hari."
Para ahli memperkirakan lebih dari 80 juta orang akan mengalami demensia tahun 2040. Ini bisa menjadi beban keluarga dan meningkatkan biaya kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan, perubahan gaya hidup seperti mengurangi aktivitas fisik, merokok, dan obesitas dapat mengurangi kasus Alzheimer dan kondisi lain yang menunjukkan penurunan kognitif pada orang tua.
Efek antioksidan dari asam lemak Omega-3 yang tinggi pada ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak tertentu juga terkait dengan peningkatan kesehatan, terutama untuk otak. Pada studi terbaru ini, tim peneliti menganalisa informasi medis 260 orang tentang asupan makanan mereka dan menjalani MRI otak resolusi tinggi selama masa penelitian.
Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone