Banda Aceh - Pemerintah Provinsi Aceh akan memperluas infrastruktur Masjid
Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah
sekaligus menjadikan rumah ibadah tersebut sebagai icon internasional.
"Pemerintah Aceh merencanakan perluasan infrastruktur Baiturrahman
bernuansa Masjid Nabawi di Madinah. Salah satunya penambahan payung
raksasa di pekarangan berukuran 15 dan 25 meter," kata Gubernur Aceh,
Zaini Abdullah, di Banda Aceh, Rabu.
Hal tersebut disampaikan gubernur saat membuka Rakor pimpinan
daerah se-Provinsi Aceh tentang pengelolaan dan pengembangan Masjid Raya
Baiturahman Banda Aceh.
"Harapan kita semoga keinginan itu mendapat dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat Aceh," katanya menambahkan.
Gubernur menyebutkan, untuk jangka pendek dan jangka panjang
direncanakan penambahan infrastruktur Masjid Raya Baiturahman akan
menghabiskan dana sebesar Rp1,1 trilliun.
Diharapkan dukungan dari para ulama dan cendikiawan Aceh bukan
hanya dalam bentuk ide dan gagasan tapi juga terlibat aktif serta saling
bahu membahu menyatukan gerak dalam pengelolaan dan pengembangan Masjid
Raya Baiturrahman kearah yang lebih baik.
Direncanakan, masjid kebanggaan Aceh tersebut akan dilengkapi
dengan baseman untuk tempat wudhu dan area parkir, selain itu juga
tempat minum di beberapa sudut strategis masjid.
Untuk jangka panjang direncanakan perluasan pekarangan masjid
hingga ke bantaran sungai Aceh, lengkap dengan dermaga yang dapat
mengantarkan para pengunjung langsung ke masjid raya dengan kapal yang
telah disiapkan.
Masjid Raya Baiturrahman siap dijadikan sebagai pusat pendidikan
agama, dengan menyediakan sekolah mulai dari tingkat dasar hingga
menengah atas, dan lokasinya di belakang masjid.
"Rencananya juga akan dibangun sebuah gedung untuk pertemuan yang
dapat digunakan oleh para ulama dan acara pernikahan. Semoga keinginan
ini dapat terwujud," kata Abdullah.
Sumber: Antara