"Ada 693.780 lembar surat suara yang akan disortir dan dilipat terhitung sejak Senin kemarin," ujar Komisioner Divisi Umum, Rumah Tangga, Perencanaan, Anggaran dan Logistik, KPU Kota Bogor, Eddy Kholqi Zaelani, di Bogor, Kamis.
Eddy menjelaskan, logistik surat suara telah diterima oleh KPU sejak Sabtu (21/6) malam dengan jumlah sebanyak 347 dus atau total lembar 693.780.
Pelipatan dan penyortiran surat suara dilakukan di Kantor KPU Kota Bogor dengan melibatkan warga masyarakat.
"Kita memperkerjakan 50 orang warga yang melipat serta menyortir surat suara. Mereka kita upah Rp75 per lembar," ujar Eddy.
Menurut Eddy jumlah warga yang dipekerjakan untuk melipat dan menyortir surat suara lebih sedikit dibanding saat Pemilu Legislatif.
Hal ini dikarenakan jumlah surat suara yang lebih sedikit, juga karena kapasitas ruang di kantor KPU yang tidak terlalu luas.
"Ini juga untuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan, sedikit pihak yang terlibat pengamanan jadi terawasi," ujar Eddy.
Pengerjaan pelipatan dan penyortiran surat suara di kantor KPU juga memiliki pertimbangan tersendiri untuk mengantisipasi kecurangan.
Penjagaan pengamanan selama proses pelipatan dan penyortiran surat suara dilakukan baik secara internal dari KPU juga dari aparat kepolisian yang mengerahkan petugas berseragam dan juga intel.
"Kami juga melibatkan Panwaslu untuk ikut mengawasi pelipatan dan penyortiran surat suara," kata Eddy.
Eddy menyebutkan, pelipatan dan penyortiran surat suara ditargetkan selesai pada 28 Juni atau sebelum puasa.
Untuk mempercepat proses pelipatan dan penyortiran, petugas akan bekerja selama 24 jam dengan sistem shift.
"Kita targetkan pelipatan dan penyortiran surat suara selesai sebelum masuk puasa. Karena itu mulai hari ini pelipatan dilakukan 24 jam dengan sistem shift," ujar Eddy.
Sesuai dengan ketetapan KPU Pusat, Pemilihan Presiden 2014 ini diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subiantor-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.
Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, didukung oleh Partai Gerindra dan sejumlah partai koalisi diantaranya Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang.
Sedangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan PKPI.
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone