Kepala Dusun Sepatah, Desa Aur Sampuk Kecamatan Sengah Temila, Ya Syahri Bulan kepada Antara, Jumat mengatakan, jembatan yang rusak parah akibat banjir bandang beberapa hari yang lalu perlu perhatian dari pemerintah dalam perbaikannya.
Saat ini banjir di kampung sudah surut, namun akibat banjir pada 9 Juni itu mengakibatkan ada jembatan hasil swadaya masyarakat setempat rusak parah.
"Jembatan gantung juga rusak, tapi yang parah jembatan di hilir kampung, itu jembatan hasil swadaya masyarakat, perlu dukungan dari pemerintah untuk perbaikannya," katanya.
Syahri mengatakan banjir terjadi pada Minggu malam lalu akibat hujan lebat hingga subuh.
"Air hujan yang menggenang semakin lama bertambah tinggi, kira-kira sampai 2 meter dari permukaan tanah, ada sekitar 50 rumah yang terendam, bahkan ada warga yang mengungsi," katanya.
Masyarakat bersyukur tidak ada korban jiwa, dan yang rusak parah akibat banjir ini hanya sejumlah jembatan.
"Tapi mohon pemerintah segera perbaikilah, karena jembatan ini penting untuk warga lewat sehari-hari," ujar Syahri.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak Theresia Limawardani mengatakan, banjir bandang yang terjadi di dusun Sepatah ini merupakan air yang sekadar "numpang lewat" dari dataran tinggi ke dataran rendah.
"Banjir numpang lewat, karena sebelumnya curah hujan tinggi, tapi ada sekitar 80 rumah terendam air kemarin namun sekarang banjir tersebut sudah surut," ungkapnya.
BPBD membenarkan adanya satu jembatan rusak dan hanyut terbawa banjir pada saat banjir tersebut.
"Tapi sekarang sudah diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat setempat, karena pada saat itu ketinggian air sekitar 0,5 hingga 2 meter dan arus air cukup deras karena berada di aliran dataran tinggi ke rendah," ungkap Theresia Limawardani.
Secara geografis untuk kawasan dusun Sepatah dan desa Senakin merupakan kawasan dataran rendah dan sering menjadi langganan terendam air, apabila hujan lebat.Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak pada Senin (9/6) akibatkan jembatan rusak dan puluhan rumah penduduk terendam.
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone