Pada 3 Juli 2003, PKS resmi berdiri setelah berhasil menyelesaikan seluruh proses verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM (dulu bernama Depkehham) di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Propinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten/Kota).
Pada Pemilu 2014, PKS dianggap memperoleh peningkatan suara yang cukup signifikan yakni 8.325.020 suara dengan 45 kursi di DPR. Peningkatan perolehan suara itu diprediksi karena sikap PKS yang menjadi oposisi dalam pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Presiden PKS saat itu Hidayat Nur Wahid juga terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004-2009 dan jabatannya di struktural partai digantikan Tifatul Sembiring.
Setelah Pemilu 2004, PKS bergabung dengan koalisi pemerintahan. Pada Pemilu 2009 perolehan suara PKS justru menyusut menjadi 8.206.955, namun jumlah kursindi DPR meningkat menjadi 57 kursi di DPR.
Tifatul yang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, digantikan Luthfi Hasan Ishaq. Namun Luthfi terlibat kasus suap impor daging, dan akhirnya diganti oleh Anis Matta, yang sebelummnya menjabat Sekretaris Jenderal.
Pada Pemilu 2009, PKS memperoleh 7,88 persen suara atau sekitar 8.206.955 suara. Menyongsong Pemilu 2014, PKS yang bernomor urut tiga ini, telah melaksanakan sistem Pemilihan Raya yang sebelumnya hanya digunakan untuk memilih Majelis Syura.
Sistem Pemira ini dimaksudkan untuk memunculkan bakal calon Presiden partai yang pada tahap pertama dipilih berdasarkan aspirasi kader dan Pengurus Wilayah. Tahap
selanjutnya, nama-nama bakal capres yang telah mengerucut akan diuji elektabilitasnya oleh survei.
Pengurus
Presieden: Anis Matta
Sekretaris Jenderal: Taufik Ridho
Bendahara: Mahfudz Abdurrahman
Ketua Dewan Syura: Hilmi Aminuddin
Alamat Kantor DPP : Jl. TB. Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta 21520
Telp : 021- 78842116
Fax : 021- 78846456
E-mail : setjen.dpp@pks.or.id
Situs http://www.pks.or.id/
Twitter : @PKSejahtera
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone