Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik

Polres Sukabumi memasang sejumlah rambu-rambu lalu lintas di enam lokasi rawan kecelakaan dan kemacetan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Langkah ini dilakukan menjelang meningkatnya arus kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang.

Enam titik itu terletak di Jalan Raya Citepus Palabuhanratu, Jalur Alternatif Cikidang-Palabuhanratu, Jalur Bangkongreang Cicurug, Jalur Bojongkokosan Parungkuda, Jalur Leuwiorok-Gawir Luhur Parungkuda, dan Jalur Karangtengah Cibadak.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi AKP Zainul Arifin mengatakan, enam titik rawan macet dan kecelakaan ini merupakan hasil pemetaan yang dilakukan polisi beberapa waktu lalu. ''Pemudik harus berhati-hati ketika melintas di jalur itu,'' kata Zainul, Senin (29/7).

Penambahan dan peremajaan rambu lalu lintas juga dilakukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Cianjur, Jawa Barat. Kepala Dishubkominfo Cianjur Aban Sobandi mengatakan, penambahan itu untuk memudahkan pemudik yang melintas di jalur Cianjur, mulai dari Puncak-Cipanas, Jonggol, dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, serta jalan Lintas Timur.

Dalam beberapa hari ke depan, kata Aban, Dishubkominfo akan mengetes urine pengemudi dan uji kelayakan angkutan mudik yang masuk ke Terminal Cianjur. Tes urine ini guna mengantisipasi terjadinya angka kecelakaan selama arus mudik. Daerah lain di Jabar yang menjadi sumber kemacetan dan rawan kecelakaan, yaitu Nagreg, Limbangan (Kabupaten Garut), Gentong, dan Ciawi (Kabupaten Tasikmalaya).

Kepolisian Resor Kota Besar Semarang menambah jumlah pos pengamanan Lebaran tahun ini dibanding pos yang disiapkan pada tahun lalu. Ini sebagai antisipasi meningkatnya jumlah kendaraan di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut. \"Dulu hanya ada 12 pospam, tahun ini ditambah menjadi sekitar 20 pos,\" kata Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Elan Subilan. Titik rawan kecelakaan yang menjadi perhatian kepolisian justru berada di jalan Tol Dalam Kota Semarang.

Di Madiun, Jawa Timur, kepolisian setempat mulai memetakan sejumlah daerah yang dianggap rawan. Pemetaan termasuk daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Kepala Polres Madiun Ajun Komisaris Besar Yusuf mengatakan, daerah rawan kecelakaan lalu lintas terdapat di sepanjang jalur Madiun-Surabaya dan Madiun-Ponorogo. \"Untuk jalur Madiun-Surabaya tergolong rawan kecelakaan angkutan umum, sedangkan jalur Madiun-Ponorogo sangat rawan terjadi kecelakaan kedaraan roda dua,\" kata Yusuf.

Di Sleman, DI Yogyakarta, ada empat ruas jalan rawan kecelakaan yang perlu dihindari, yakni di Jalan Magelang, Jalan Wates KM 4-8, Jalan Ring Road Utara, dan Jalan Solo KM 11-15. Untuk mengantisipasi daerah rawan kecelakaan, kepolisian setempat menerjunkan 420 personel.

Polri memprioritaskan pengamanan jalur mudik di Jawa Barat. Hal ini karena jalur pantura dan jalur selatan yang dilintasi pemudik berada di wilayah Jawa Barat. Di jalur pantura, Mabes Polri akan menerjunkan lebih dari 6.000 personel tambahan guna membantu mengamankan dan mengatur lalu lintas, terutama antara Cikopo (Cikampek) hingga Losari (Cirebon). "Ini program baru, tahun kemarin belum ada," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto.

Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi akhir pekan mendatang. Kepadatan kendaraan pemudik dari Jakarta dan sekitarnya yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur akan terjadi pada malam hari.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul mengingatkan pengemudi untuk menjaga kebugaran fisik. Kondisi sopir mengantuk menjadi menyebab utama kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran 2012 di Jawa Barat. "Ada peningkatan kejadian kecelakaan akibat sopir mengantuk," kata dia.

Selama arus mudik dan balik Lebaran pada 2012, mulai H-9 hingga H+6, angka kecelakaan akibat sopir mengantuk sebanyak 68 kejadian. Sedangkan pada 2011, angka kecelakaan akibat sopir mengantuk sebanyak 66 kejadian.

Selain faktor sopir mengantuk, angka kecelakaan tertinggi kedua disebabkan oleh laju kendaraan yang melebihi kecepatan. Angka kecelakaan akibat memacu kecepatan melebihi batas pada 2011, kata Martinus, sebanyak 20 kejadian. Sedangkan pada arus mudik dan balik Lebaran 2012 meningkat menjadi 30 kejadian.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat mengebut, Dirlantas Polda Jabar melakukan sosialisasi kepada para pemudik yang menggunakan roda dua maupun empat. Faktor kelaikan kendaraan dan faktor jalan, ungkap Martinus, juga turut andil besar dalam kecelakaan. Untuk kecelakaan akibat kelaikan kendaraan, pada 2011 terjadi 31 kejadian, sedangkan pada 2012 sebanyak 39.

Sedangkan faktor jalan yang rusak, pada 2011 sebanyak 29 kejadian, dan pada 2012 sebanyak 39. ''Ada tren peningkatan cukup signifikan kejadian kecelakaan akibat kelaikan kendaraan dan jalan rusak,'' ujar dia.

Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger