Sekitar 10,5 juta anak di seluruh dunia bekerja sebagai buruh domestik. Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan mereka bekerja dalam kondisi berbahaya dan seperti budak.
Organisasi tersebut mengatakan buruh domestik anak umumnya tidak terlihat. Mereka membutuhkan regulasi internasional baru. Laporan tersebut menyebutkan anak-anak yang bekerja rentan kekerasan fisik dan seksual.
Laporan yang dirilis untuk memperingati hari melawan buruh anak dunia tersebut menyebutkan sebagian besar anak bekerja di usia di bawah 14 tahun. Lebih dari 71 persen dari mereka merupakan anak perempuan.
Mereka juga sering tidak mendapat akses pendidikan. Hal itu karena mereka kerja di sekitar rumah.
"Anak bekerja tapi tidak dianggap sebagai pekerja, walaupun mereka hidup dalam keluarga, dia tidak diperlakukan seperti anggota keluarga," ujar laporan tersebut dikutip BBC.
Dalam laporan itu disarankan adanya kerangka legal yang mengidentifikasi mencegah dan mengurangi buruh anak di bidang domestik. Laporan juga menekankan pekerjaan domestik merupakan lapangan kerja utama khususnya bagi wanita.
Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone