Abbas Araghchi, juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran seraya mengisyaratkan perilaku kontradiktif Amerika Serikat terkait pelucutan senjata di dunia menandaskan, Amerika penghalang utama pelucutan senjata di dunia.
Seperti dilaporkan FNA, Sayyid Abbas Araghchi, jubir Deplu Iran saat menjawab pertanyaan wartawan terkait penolakan AS terhadap kepemimpinan Iran di konferensi pelucutan senjata di Jenawa mengungkapkan, Iran termasuk negara pertama pendiri konferensi pelucutan senjata dan sebagai negara independen yang senantiasa memainkan peran konstruktif dalam memajukan tujuan konferensi khususnya pelucutan senjata nuklir. Iran di perundingan perjanjian internasional termasuk konvensi anti senjata kimia memainkan peran vital.
Araghchi seraya menjelaskan poin bahwa Iran menjadi korban senjata pemusnah massal menekankan, Republik Islam senantiasa bersama bangsa pecinta perdamaian dunia lainnya dengan memanfaatkan kapasitas nasional serta internasionalnya berusaha merealisasikan dunia yang bebas dari senjata pemusnah massal.
Jubir Deplu Iran menyebut Teheran sebagai pelopor kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan termasuk negara yang getol mengupayakan pelucutan senjata pemusnah massal. ''Wajar jika konferensi pelucutan senjata digelar di Teheran pada tahun 2010 dan 2011 berbarengan dengan kepemimpinan Iran di GNB dan konferensi anti senjata nuklir menjadi hal yang paling sulit diterima oleh Amerika dan Israel," ujar Araghchi.
Sumber: Republikaonline
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone