Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) membeberkan hubungannya dengan Ahmad Fathanah. Ia mengatakan Fathanah kerap kali meminta rekomendasi dari dia untuk mengurus proyek.
"Untuk memperkenalkan orang yang menghubungkan urusan bisnis," kata LHI saat menjadi saksi dugaan kasus suap kuota impor daging sapi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (17/5).
Fathanah sendiri merupakan teman kuliah LHI di Jakarta dan Arab Saudi. Keduanya masih saling berkomunikasi, bahkan LHI mengungkapkan mereka kadang bertemu sebulan atau dua bulan sekali.
LHI mengatakan Fathanah pernah meminta rekomendasi terkait proyek di Kementerian Sosial (Kemensos). Termasuk juga proyek di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
Bukan hanya di kementerian, LHI menyampaikan Fathanah juga pernah meminta rekomendasi untuk proyek di DPR RI, tepatnya Komisi I DPR RI mengenai urusan tentara. "Ada di komisi lain juga. Saya lupa," kata LHI.
Keterangan LHI itu muncul setelah jaksa penuntut umum menyebutkan isi dalam berita acara pemeriksaan. Hal ini terkait dugaan kasus suap kuota impor daging sapi. Jaksa mengungkapkan isi pembicaraan LHI dan Fathanah saat berkomunikasi melalui telepon.
"Ini yang ana tidak mau ngasih rekomendasi yang tidak bisa dieksekusi, nama ana rusak, maksudnya rekomendasi apa," kata salah satu jaksa penuntut umum, Ronald Worotikan, mengutip pembicaraan LHI dan Fathanah.
Pembicaraan itu terjadi ketika Fathanah mengutarakan niatnya untuk mempertemukan LHI dengan pengusaha, Maria Elizabeth Liman. Menurut LHI, rekomendasi itu terkait dengan permohonan Fathanah sebelumnya.
"Ahmad Fathanah meminta tolong beberapa hal. Tapi, saya tidak mau memberikan rekomendasi kepada Ahmad atau siapapun jika masalah dan duduk perkatanya tidak jelas. Kalau saya memberikan rekomendasi, nanti saya akan ditertawakan," kata LHI.
Sumber: Republikaonline
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone