Ratusan rumah yang tersebar di enam desa Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, rusak akibat gempa yang terjadi pada Jumat (19/4) malam.
Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan yang disampaikan masing-masing kepala desa dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno di Posko Siaga Darurat Bencana Kawah Timbang, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu.
Jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 311 unit yang terdiri atas 34 unit rusak berat, 27 rusak sedang, 78 rusak ringan, dan 172 unit belum teridentifikasi kerusakannya.
Keenam desa tersebut, yakni Sumberejo, Kepakisan, Pekasiran, Dieng Kulon, dan Pesurenan, Kecamatan Batur, serta Desa Gembol, Kecamatan Pejawaran.
Selain itu, gempa juga merusak bangunan SD Negeri 1 Sumberejo, Masjid Nurul Huda Sumberejo, Kantor Desa Kepakisan, Madrasah Kepakisan, Poliklinik Desa Kepakisan, Masjid Wiroyoso, Masjid Dieng Kulon, Masjid Al Huda Pekasiran, Puskesmas Pembantu Pekasiran, Pondok Pesantren Al Hidayah, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Kepala Desa Kepakisan Hamid mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada Jumat (19/4) malam mengakibatkan dua warganya mengalami patah tulang.
"Korban merupakan ibu dan anaknya. Mereka saat ini telah dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto setelah sempat dirawat di RSUD Banjarnegara," ungkapnya.
Dia mengharapkan adanya informasi yang valid karena kondisi Kawah Sileri dan Kawah Pagerkandang juga mengkhawatirkan.
Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif dan Wakil Bupati Batang H Soetadi serta sejumlah pejabat lainnya juga diketahui bahwa jumlah pengungsi akibat gempa yang terjadi pada Jumat malam lebih dari 5.000 jiwa.
Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno meminta agar anak-anak pengungsi yang duduk di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan akan melaksanakan ujian nasional pada Senin (22/4) segera didata.
"Jangan sampai anak-anak tidak bisa mengikuti ujian nasional," tukasnya.
Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone