Aksi Premanisme Penyebab Penyerbuan LP Sleman

Belum terungkapnya pelaku penembakan misterius di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IIB, Cebongan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, diibaratkan seperti mempertontonkan episode dramatiasasi kejahatan kepada masyarakat.
 
"Saya melihatnya kasus ini kalau di dunia kriminologi ialah dramatisasi kejahatan, yang hanya membuat shok kepada preman, tapi cara ini tidak menyelesaikan masalah preman," ungkap Pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar saat dihubungi Okezone, Selasa (26/3/2013).
 
Alasannya, empat orang yang menjadi korban penembakan, yakni Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanes Juan (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33) melakukan aksi premanisme dengan mengeroyok anggota Kodim IV/Diponegoro, Sertu Santosa saat berkunjung ke Hugo's Cafe, di Jalan Adisucipto KM 8,5 Maguwoharjo, Depok, Sleman pada Selasa, 19 Maret 2013.
 
"Sebenarnya, masalah premanisme adalah dampak dari tidak meratanya pembangunan atau dampak dari kesenjangan sosial. Seharusnya, dilakukan langkah-langkah lain dari pemerintah provinsi, seperti membuka lapangan baru," paparnya.
 
Sedangkan, kata dia, aksi penyerbuan yang disertai aksi penembakan ini hanya menimbulkan trauma, khususnya kepada para tahanan di LP Cebongan dan tidak ada pengaruhnya untuk menekan aksi premanisme di Indonesia.
 
"Kalau polisi tidak mampu membongkar itu, khawatir menimbulkan perang antar geng. Bisa-bisa nanti orang bukan preman, dibilang preman. pada tahun 1980-an, dikenal penembak misterius, itu diistilahkan penembakan antar geng. Kalau sudah begitu sangat membuat masyarakt cemas," tutupnya.

Sumber: Okezone
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger