PADANG- Banjir yang menerjang wilayah Kotonopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sejak Kamis, 14 Februari lalu, membuat ribuan warga di wilayah tersebut terisolasi.
Sekretaris Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Pasaman, Wahyono, nagari Kotonopan sangat susah disalurkan bantuan. Pasalnya, dua jembatan penghubung ke daerah itu terputus akibat terbawa air bah
"Ada dua jembatan di Jorong Batu Tinggi di Nagari Koto Rajo sebagai penghubung Kotonopan, terputus akibat diterjang banjir sehingga bantuan sulit disalurkan," kata Wahyono, Selasa (19/2/2013).
Atas keterbatasan tersebut, bantuan baru bisa diakses sampai jorong Batu Tinggi. Untuk menuju ke lokasi yang terisolasi itu harus menempuh jalan 15 Kilometer ke lokasi dengan cara jalan kaki.
"Selain jembatan putus jalan juga amblas 30 meter. Jadi masyarakat sendiri yang datang menjemput bantuan ke lokasi tapi itu secukupnya, karena mereka berjalan di kebun karet bukan jalan utama," tuturnya.
Dari data yang dikumpulkan SPI Pasaman, banjir merusak sawah seluas 470 hektare. Untuk menuju lokasi Kotonopan itu harus menempuh hutan belantara.
Saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Pasaman, M Nasir, mengaku belum mengetahui perkembangan penanganan, saat ini karena sedang ada tugas ke Jakarta
Sementara itu, Direktur Walhi Sumbar, Khalid Syaifullah, mengatakan, penyebab banjir besar ini akibat pembalakan hutan dimana fungsi hutan dari hutan belantara diganti menjadi kebun karet.
"Seperti mereka merambahkan di daerah perbukitan dengan kemiringan yang terjal, sehingga daya serap airnya berkurang. Selain itu, banyak sawmill warga yang melakukan penebangan liar tanpa ada izin," ungkapnya.
Sumber: Okezone
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone