JAKARTA - Kondisi lalulintas yang begitu padat di kota besar seperti Jakarta tentunya menimbulkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi pengendara motor yang sehari-hari berkendara tanpa mengenakan penutup hidung (masker)
"Fungsi masker itu sangat-sangat penting sekali. Kita menghadapi polusi yang luar biasa, tanpa terasa kita terbiasa menghadapi itu padahal ke tubuh kita banyak sekali racun-racun yang kita terima di jalan raya terlebih lagi kota besar seperti Jakarta," ungkap Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) Jusri Pulubuhu baru-baru ini.
Masker menurut Jusri Pulubuhu dapat menyaring debu, gas atau partikel-partikel beracun lain yang bertebaran di udara seperti karbon monoksida,nitrogen dioksida, hidrokarbon, timbal, dan karbon dioksida.
"Semua zat tersebut sangat berbahaya misalnya CO (Karbon monoksida karena gas ini tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun). Gas ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor," jelasnya.
Lebih lanjut Jusri menyatakan bahwa masker memiliki kontribusi besar dalam menjaga stamina dan konsentrasi pengendara. Dirinya juga mengatakan, menurut lembaga keselamatan jalan raya Amerika Serikat, peluang kecelakaan pengendara sepeda motor itu 39 kali lebih beresiko dari kendaraan bermotor yang lain yang ada di jalan raya.
"Kontribusi masker dalam hal stamina dan konsentrasi sangat besar. Ketika orang mengalami sakit atau sesak nafas maka konsentrasi atau staminanya menurun. Akibat dari konsentrasi yang menurun maka kognitifnya atau kemampuan koreksi maupun kemampuan persepsi akan menjadi lambat. Sehingga peluang kecelakaan yang tadinya sudah tinggi makin tinggi lagi," jelasnya.
"Oleh karena itu penggunaan masker ketika mengendarai sepeda motor dijalan raya merupakan sikap bijak yang mutlak harus dimiliki oleh setiap pengendara motors atau biker," tutupnya.
Sumber: Okezone
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone