Kalla Group jauh sebelumnya berencana menggarap proyek monorel di Makassar dan Bandung. Namun grup perusahaan yang berbasis di Indonesia Timur itu berniat masuk di proyek monorel Jakarta.
Namun ternyata, pihak PT Jakarta Monorel (PT JM) yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk meneruskan proyek mangkrak itu lebih memilih mitra lain yaitu Ortus Holding asal Singapura. PT JM dan Kalla Group sempat melakukan penjajakan walaupun belum ada ikatan.
"Untuk daerah lain kita lakukan sendiri, tanpa mitra. Makassar yang paling maju, kajian awal sudah diterima gubernur (Sulawesi Selatan). Hampir masuk TED. Sudah ada perkiraan nilai, nanti kita diskusikan lagi. Proyek monorel sudah dalam tahap kajian awal," kata Sekretaris Perusahaan Kalla Group Andi Asmir kepada detikFinance, Kamis (14/2/2013)
Andi mengatakan belum mau komentar soal adanya tawaran dari Ortus untuk membuka kesempatan kepada pihak lain untuk bergabung di proyek monorel Jakarta. Baginya hingga saat ini Kalla Group tak mundur atau berambisi masuk di proyek monorel.
"Ngotot nggak, mundur nggak. Kita tertarik karena lihat Jakarta macet. Tapi PT JM tidak terbuka. Kita happy kalau ada solusi. Semua bakal enjoy. Jangan rancu posisi kita," katanya.
Ia menjelaskan selama ini komunikasi intens antara Kalla Group dengan PT JM baru terjadi dua bulan terakhir. Bahkan pertemuan terakhir pihaknya terjadi ada akhir Januari 2013.
"Di 2012 ada pembicaraan. Kita baru ngomong intens 1-2 bulan. Kita sepakati dulu. Terakhir ketemu 23 Januari ini. Tarafnya, kembali ke tata cara. Sepakati dulu. Kita sudah kirim MoU, itu yang belum disepakati. Diantaranya kita akan melakukan DD (Deep Dialogue), itu kita belum lakukan. Des 2012 sudah ada revisi pertama," katanya.
Sumber: Detiknews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone