Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang baru resmi dilantik mengatakan telah merancang tiga langkah pertama yang akan segera dilakukannya.
"Kita akan mulai babak baru di dalam kepemudaan dan olahraga Indonesia," kata Roy seusai turun dari mobil kuno chrysler windsor bekas milik mantan Presiden Soekarno dari Istana Negara.
"Saya ingin memulai hal baru, mohon doa restunya karena saya menyadari bukan orang yang kompeten di bidang olahraga," tambah Roy.
Mantan anggota DPR Komisi I itu menuturkan, hal pertama yang akan dilakukannya adalah melakukan konsolidasi sesuai mandat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Artinya, Roy tidak ingin ada kotak-kotak dalam tubuh Kemenpora, "Tetapi kita benar-benar memegang satu warna di sini yakni Merah Putih," katanya.
Dengan konsolidasi yang kuat, Roy yakin dapat menuntaskan masalah yang masih menempa olahraga Indonesia seperti dana atlet Pelatnas menjelang persiapan SEA Games di Myanmar yang belum turun serta kisuh sepakbola nasional.
"Dengan konsolidasi yang kuat kita sama-sama menyelesaikan dua hal. Segera mempercepat kendala yang dihadapi Satlak Prima soal anggaran yang sampai hari ini belum turun," ujar Roy.
Roy mengaku telah bertemu dengan anggota Komisi X untuk mendesak pagu anggaran Kemenpora senilai Rp1,9 triliun segera cair yang termasuk untuk kegiatan Satlak Prima dan kepemudaan.
Hal lainnya adalah kisruh sepakbola nasional di mana Roy berjanji meneruskan langkah pendahulunya, Agung Laksono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Ada beberapa kesepakatan yang mesti saya pastikan sudah dipatuhi atau tidak. Saya akan bertemu dua tokoh dibalik itu semua. Pilihan saya, ambil salah satu atau tidak dua-duanya," ujar Roy.
Sementara itu, Agung Laksono yang juga datang ke Kemenpora untuk bertemu Roy meminta masyarakat memberi Roy kesempatan.
"Semoga beliau dapat mengantar tugas sebaik-baiknya dan beri waktu lah kepada beliau. Menilainya kalau selesai masa jabatan," ujar Agung.
Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone