Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bawahannya untuk mengamankan wilayah di sekeliling normalisasi Kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke dan Sunter, jika sudah bersih dari hunian warga. Lebih baik ditanami pohon-pohon.
"Contoh Kanal Banjir Timur, jadi kalau sudah seperti itu, kanan kiri ditanami. Jangan ada satu pun yang coba-coba mendirikan apa pun di situ, baik itu untuk PKL, atau pun mendirikan satu bata," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan itu saat rapat koordinasi dengan 5 walikota, 26 camat dan 75 lurah serta dinas terkait membahas normalisasi kali untuk mengatasi banjir. Rapat koordinasi digelar di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2013). Rapat ini bersifat terbuka.
Menurut Jokowi, jika satu bangunan saja dibiarkan, maka akan tumbuh bangunan lainnya. Karena itu, pejabat-pejabat terkait harus jeli melihat itu.
"Sekali saja itu dibiarin nanti langsung jadi 11 ribu. Jadinya terlambat," kata pria berusia 51 tahun itu.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal melaporkan kepada Jokowi bahwa ada 31 kepala keluarga di kawasan Pluit yang bersedia pindah dari rumahnya yang tergenang banjir ke Rusun Marunda. Menurutnya, warga disiapkan bus yang siap mengantar dan menjemput selama proses pindahan.
"Ada 31 KK yang akan pindah ke Rusun Marunda, sudah disiapkan," ujar Novizal.
Menurut Novizal, pihaknya menyiapkan 200 unit Rusun Marunda siap huni untuk tahap pertama. Pada pekan depan akan disiapkan lagi 300 unit Rusun Marunda.
"Kemudian nanti di Marunda kita siapkan 1.000 unit. Sementara saat ini rusun di Waduk Pluit sudah siap untuk 400 unit, dan akan diisi 400 KK yang hampir 2.000 jiwa. Memang fasilitas air belum ada, tapi sebagai tempat pengungsian mereka lebih nyaman. Kemudian di rusun di Waduk Pluit, akan ada rencana pembebasan lahan untuk 6 blok jadi bisa 1.000 unit," terang Novizal.
Sumber: Detiknews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone