Harga minyak dunia naik moderat pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar untuk mendukung ekonomi AS, konsumen minyak mentah terbesar di dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, menetap di 97,94 dolar AS per barel, naik 37 sen dari penutupan Selasa.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret naik 54 sen menjadi menetap pada 114,90 dolar AS per barel.
Pada Rabu pagi, WTI mencapai 98,24 dolar AS -- tingkat tertinggi sejak pertengahan September -- dan Brent mencapai 115,24 dolar AS -- harga tertinggi sejak pertengahan Oktober.
Kontrak acuan New York sempat jatuh ke wilayah negatif setelah
publikasi laporan mingguan pemerintah tentang pasokan minyak AS, yang menunjukkan sebuah lompatan tak terduga dalam stok minyak mentah.
Departemen Energi mengatakan, persediaan minyak mentah meningkat 5,9 juta barel, dua kali lipat perkiraan, dalam pekan yang berakhir 25 Januari.
Minyak mentah "pulih kembali ke posisi hitam karena indeks dolar yang lebih lemah mendorong harga minyak naik," kata analis Briefing.com dalam sebuah catatan pasar.
Sebuah unit AS yang lebih lemah membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi para pembeli yang menggunakan mata uang kuat.
Sentimen membaik di akhir sesi, setelah Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. The Fed, seperti yang diperkirakan, mempertahankan suku bunga ultra-rendah dan program pembelian aset 85 miliar dolar AS pert bulan untuk mendukung pemulihan ekonomi AS, demikian AFP melaporkan.
Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone