AS Serang ISIS, Kedok Kolonialisasi?

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan langkah yang dilakukan Amerika Serikat dalam merespon keberadaan ISIS. Rencana perlawanan militer terhadap ISIS yang akan dilakukan Amerika dinilai berlebihan.

Wakil Sekjen PBNU Adnan Anwar mengatakan fenomena ISIS sengaja dibesar-besarkan oleh sebagian pihak. Sebab, baik dari jumlah ataupun kekuatan militer, kekuatan ISIS relatif tidak besar. Bukan tidak mungkin, kata dia, jika isu ISIS sengaja dibesarkan oleh pihak Amerika sebagai bagian dari strategi untuk mengintervensi negara Iraq dan Syria.

Adnan mengatakan, pernyataan perang secara militer terhadap ISIS dari Presiden Obama harus dipandang dari berbagai sisi. Ia khawatir hal itu hanya akan dijadikan pintu masuk kepentingan Amerika untuk menguasai sumber energi dan minyak di wilayah negara tersebut.

"Targetnya kolonialisasi," ujarnya, Senin (15/9).

Dia menambahkan, segala bentuk kekerasan memang tidak diajarkan dalam agama apapun dan dimanapun. Termasuk kekerasan yang dilakukan oleh ISIS. Selama ini mereka selalu mengklaim untuk memperjuangkan agama Islam. Hal itu sama sekali tidak mencerminkan orang beragama, apalagi dengan cara membunuh orang.

Tetapi, kata Adnan, rencana Amerika untuk melakukan aksi militer justru akan menimbulkan masalah baru. Aksi itu bisa memicu kerusakan lain yang tidak diinginkan akbibat perang. "Perang memang bukan jalan terbaik," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Obama dalam pidatonya beberapa waktu lalu menyatakan akan melakukan perlawanan militer untuk menumpas kelompok radikal //Islamic State of Iraq and Syria// (ISIS). ISIS dianggap sebagai militan brutal yang dengan keji memperbudak, memperkosa, bahkan membunuh sesama manusia.

Menurut Obama, kesewenang-wenangan ISIS hanya bisa dilawan dengan satu cara, yakni aksi militer. Ia pun memberikan lampu hijau kepada militer untuk melakukan serangan udara kepada mereka.

Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger