Apliksi Cagar Budaya dari Mahasiswa UTY

YOGYAKARTA - Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) berhasil menciptakan aplikasi cagar budaya Yogyakarta untuk smartphone. Keempat mahasiswa adalah Sigit Pramana Putra, Muhammad Arifin (Program Studi Arsitektur),  Khaerul Amri dan Arifianto (Program Studi Teknologi Informatika).

Aplikasi yang diberi nama Jogja Mobile Heritage (Jomohe) ini memberikan informasi tentang peta kota Yogyakarta, bagunan cagar budaya dan makanan tradisional.

"Bangunan cagar budaya yang ada di aplikasi Jomohe adalah bangunan yang sudah berusia di atas 50 tahun. Selain bangunan juga ada makanan tradisional yang ada di Yogyakarta," kata Sigit Pramana Putra kepada Republika di Yogyakarta belum lama ini.

Dijelaskan Sigit, ide untuk membuat Jomohe ini diawali dengan hasil penelitian tentang cagar budaya tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitinya, Sigit dan anggota tim lainnya merasa prihatin terhadap kelestarian cagar budaya di Yogyakarta.

Kemudian diciptakan cara untuk memperkenalkan cagar budaya dengan memakai peta dan penjelasan secara lisan. Untuk bisa menjelaskan tentang bangunan cagar budaya, Sigit dan anggota timnya mencari informasi dari berbagai sumber.

Jomohe mulai diperkenalkan pada Hari Pusaka Dunia, 18 April 2013 lalu. Saat itu, mengundang mahasiswa dan pemerhati budaya untuk berkeliling Malioboro dan sekitarnya. Setiap berhenti pada salah satu cagar budaya, ada satu tim Sigit yang menjelaskan tentang cagar budaya tersebut menggunakan pengeras suara.

Namun tampaknya, cara tradisional ini dipandang sebagai hal yang cukup sulit. Sebab Sigit harus menyediakan tenaga untuk mengantar rombongan dan memberi penjelasan ketika berkunjung ke cagar budaya.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Sigit dan kawan-kawan mendapatkan ide untuk membuat aplikasi pada smartphone. Adanya aplikasi ini tidak perlu membutuhkan tenaga untuk menjadi pemandu atau guide lagi dan audiens yang disasar pun lebih luas.

Untuk menyempurnakan aplikasi Jomohe, kata Sigit, timnya mendapat bimbingan dari dosen UTY, Punto Wijayanto. Selain itu, juga mendapatkan bimbingan dari Ester van Steekelenburg (Pendiri Urban Discovery, Hongkong). Kini aplikasi Jomohe sudah mendekati sempurna dan telah diluncurkan, Rabu (20/8).

"Kedepan Jomohe akan kita kembangkan menjadi Bimohe singkatan Bhineka Mobile Heritage yang mengcover seluruh wilayah heritage Indonesia. Aplikasi ini saya harapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sigit.

Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger