KAIRO -- Pemerintah Mesir memutuskan akan mengirim 500 ton bahan makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza untuk bantuan kemanusiaan di tengah gencarnya serangan udara Zionis Israel. "Dana bantuan ke Gaza tersebut bersumber dari anggaran belanja militer, kata Panglima Angkatan Bersenjata merangkap Menteri Pertahanan Sidki Sobhi seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA, Ahad (13/7)
Bantuan tersebut merupakan petunjuk dari Presiden Abdel Fatah Al Sisi selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, katanya. Disebutkan, bantuan kemanusiaan tersebut merupakan kepedulian pemerintah dan rakyat Mesir terhadap rakyat Gaza yang sangat membutuhkan uluran tangan dari negara-negara sahabat.
Bantuan tersebut terkait dengan laporan Bulan Sabit Mesir yang menyebutkan bahwa rakyat Gaza sangat darurat membutuhkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan yang persediaannya sangat menipis. Sejak tumbangnya Presiden Mesir Mohamed Mursi pada Juli tahun lalu, hubungan Mesir dengan Hamas yang mengusai Jalur Gaza renggang.
Pemerintah Al Sisi mencurigai Hamas sebagai pihak yang membantu Ikhwanul Muslimin pendukung Moursi untuk merongrong pemerintah Kairo. Itulah sebabnya pemerintah Mesir menutup pintu perbatasan Rafah, satu-satunya pintu penyeberangan luar negeri Gaza, dan hanya dibuka untuk misi kemanusiaan.
Pada Kamis (10/7), misalnya, pintu perbatasan Rafah dibuka beberapa jam saja untuk mengizinkan warga Palestina korban luka-luka agresi Israel untuk menjalani pengobatan di sejumlah rumah sakit di Semenanjung Sinai, Mesir.
Bulan Sabit Merah Mesir Sabtu (12/7) melaporkan sedikitnya 124 warga Palestina, umumnya anak-anak dan wanita tewas akibat serangan bom udara tentara Israel sejak Selasa (8/7). Dunia internasional mengutuk keras agresi militer Israel dengan sasaran warga sipil tersebut.
Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone