Israel Rayakan Pembantaian di Gaza Lewat Facebook

TEL AVIV -- Serangan terbaru Israel di Jalur Gaza telah disertai dengan meningkatnya dukungan, hingga hasutan dari penduduk Israel, aktivis, juga netizen terhadap warga Palestina di media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Sebuah grup di Facebook bahkan dibentuk untuk menyerukan hukuman kolektif warga Palestina di Jalur Gaza.

Dilansir dari Electronic Intifada, Selasa (15/7), sebuah halaman Facebook di Israel membentuk halaman LEAVA yang menolak adanya asimilasi di Tanah Suci Yahudi. Halaman ini didedikasikan untuk menolak apapun bentuk hubungan asmara antara pria Palestina dan wanita Yahudi. Halaman ini memiliki lebih dari 37 ribu pengikut. Halaman ini mengandung banyak postingan gambar aktivis Israel yang berpatroli di Yerusalem dan kota-kota lainnya.

Pada 11 Juni lalu misalnya, halaman LEAVA ini mengunggah foto seorang pemuda berdiri di samping bendera Israel dengan mengenakan kemeja dan lambang kelompok. Di atas foto itu ditulis, "Warga Ashdod juga mendukung LEAVA. Kami menunggu Gaza berubah menjadi lautan api." Foto tersebut menerima lebih dari 600 tanda suka.

Banyak pengguna Facebook Israel yang memosting status-status mendukung pendudukan Gaza oleh Israel diakun pribadi mereka. Talya Shilok Edry misalnya yang memiliki lebih dari 1.000 teman menuliskan status yang provokatif untuk Israel. "Rasanya seperti 'orgasme' melihat Militer Israel meluncurkan serangan bom ke bangunan-bangunan di Gaza, juga anak-anak serta keluarga di sana pada saat yang sama. Boom, boom," tulis Edry.

Edry kemudian menghapus statusnya pada Ahad (13/7) kemarin setelah lamannya terkena virus di Twitter dan Facebook. Ada juga grup yang meneror mahasiswa Palestina di universitas-universitas Israel, termasuk postingan data, gambar dan informasi pribadi tentang mahasiswa Palestina di Israel tersebut, seperti halaman 'Dismiss Abu Hussein from Netanya Academic College.'

Halaman ini dibuat untuk menyingkirkan seorang mahasiswa Palestina yang kuliah di Netanya Acdemic College. Lebih dari 500 mahasiswa Israel menyukai halaman yang dibuat pada 11 Juli lalu ini.

Mahasiswa Netanya Academic College juga mulai mengumpulkan petisi untuk mengeluarkan Abu Hussein dari kampus, meskipun tidak ada bukti apapun bahwa dia melakukan sesuatu yang salah. Mereka mengklaim keberadaan Abu Hussein di lingkungan mereka berarti memuliakan terorisme.

Muhammad Abu Toameh, teman Abu Hussein yang juga seorang mahasiswa di Tel Aviv University megatakan bahwa dia dan banyak mahasiswa Palestina lainnya telah dilecehkan oleh kelompok-kelompok sayap kanan Israel di Facebook sepanjang pekan lalu. Kelompok tersebut mengancam keamanan mahasiswa Arab di kampus. "Rasisme ini sungguh gila," ujar Toameh.

Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger