Tidak ada penderita MERS CoV di Indonesia

JAKARTA - Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada penderita Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) di Indonesia. Kasus yang terjadi di Medan baru sebatas suspect flu Arab dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil negatif.

"Syarat suspect itu memenuhi dua kriteria yaitu  seseorang menderita gejalanya dan memang baru berkunjung ke negara tempat penyakit tersebut. Tapi suspect belum tentu penderita dan pasien di Medan ini tes laboratorium menunjukkan negatif," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji dari Kementerian Kesehatan, Dr dr Fidiansjah, SpKJ, MPH, seusai rapat konsultasi yang juga dihadiri Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, dan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Selasa (6/5).

Fidiansjah menyebutkan, virus juga mengalami mutasi dan terjangkit di lokasi berbeda-beda. "Sebelumnya ada flu Hong kong, dan sekarang di Timur Tengah. Ini terkait lokasi, jadi mohon tidak dikaitkan dengan hal-hal lain," ujar dia. 

Fidiansjah kembali mengingatkan agar jamaah haji dan umrah menjaga perilaku sehat, makan makanan bergizi, dan tidak membeli makanan sembarangan. Jika diperlukan, jamaah dapat mengonsumsi vitamin C dosis tinggi atau multivitamin.

"Namun, jika komposiai gizi makanan sudah seimbang, semua vitamin itu sudah terpenuhi," ujar dia sambil menambahkan, virus tidak akan menyerang orang yang daya tahan tubuhnya kuat.

Vaksin flu Arab ini memang belum ditemukan. Bahkan flu burung dengan tingkat kematian pasien 80 persen saja masih belum ditemukan vaksinya. 

Sedangkan proses penularannya pun masih diduga-duga, belum dipastikan apakah dari unta ke manusia atau antarmanusia. Lagi-lagi, kata Fidiansjah, pencegahan tetap yang terbaik termasuk tidak mendekati orang yang terpapar penyakit dan menghindari ke peternakan unta atau pemotongan hewan. 

Langkah antisipatif itu, kata Fidiansjah, bagian dari perlindungan negara terhadap warganya. "Jangan sampai pada masa inkubasi malah menularkan," ujar dia.

Namun, Fidiansjah optimistis dengan langkah antisipatif pemerintah. "Kita punya pengalaman dengan flu burung, maka bisa dikatakan kita lebih siap. Kita tidak bermaksud takabur, kita tetap waspada, Namun, jangan membuat panik," tegas dia. 

Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger