"Sejak awal kami teriak, pemerintah tidak peduli pada pemilu. Bagaimana pengawasan tidak disediakan anggaran yang cukup," katanya di Jakarta, Rabu (14/5).
Muhammad menjelaskan, pada pileg 2014 kecurangan terlihat sangat masif. Hal itu juga merupakan andil dari sistim pemilu terbuka dengan pola suara terbanyak.
"Saya tak mau salahkan caleg atau calon. Ada penjual dan pembeli. Bagaimana oknum-oknum penyelenggara (KPU) tidak mengamankan suara rakyat," kata Muhammad.
Ia juga menyayangkan banyak caleg yang mengaku dicurangi tetapi tidak mau melaporkan ke Bawaslu/panwaslu.
"Saya berharap para caleg yang digoda atau ditawarkan segera melaporkan ke kami," kata Muhammad.
Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone