Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan M Yasin ketika dihubungi Jumat pagi menyebutkan, tiga jenazah tersebut terdiri atas seorang pria setengah baya dan dua anak-anak.
Yasin belum dapat menyebutkan identitas ketiga korban tersebut, karena masih dalam penyelidikan petugas di lapangan.
Menurut dia, KMP Munawar Ferry berangkat mengangkut penunpang dan barang dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.45 Wita.
"Berangkat pukul 02 lebih, namun kapal baru kami ketahui tenggelam pada pukul 04.00 Wita," katanya.
Sementara itu, M Arawana, relawan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) NTB yang tergabung dalam tim SAR menyebutkan, berdasarkan informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran.
"Penumpang sudah memberitahu petugas kapal tentang kebocoran itu, tapi tidak ada tanggapan yang berarti," ujar dia.
Dia melanjutkan, pada pukul 03.45 air laut akhirnya memenuhi bagian dek kapal, hingga penumpang yang berjumlah sekitar 150 orang mulai dilanda ketakutan. Suasana di kapal tercekam kepanikan luar biasa.
"Pada pukul 04.00 Wita, akhirnya KMP Munawar Ferry benar-benar tenggelam. Untungnya sebelum kapal tenggelam ke dasar laut, sekitar 90 persen penumpangnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh KMP Marina Kuintan yang sedang lewat di lokasi kejadian," ucapnya.
Sementara kendaraan bermotor yang diangkut kapal meliputi enam truk, empat mobil jenis bak terbuka, delapan minibus dan 15 sepeda motor, tidak dapat diselamatkan dan turut tenggelam bersama kapal ke dasar Selat Alas.
"Saat ini, penumpang yang selamat tengah menjalani perawatan di Puskesmas Seteluk, Sumbawa Barat," kata Arawana.
Tim SAR gabungan terdiri atas unsur Basarnas, TNI, Polri, RAPI NTB dan masyarakat setempat, kini masih sibuk melakukan upaya pencarian terhadap sejumlah penumpang yang belum ditemukan.
Sumber:Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone