Ratusan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melakukan aksi pemblokiran jalan tol Jakarta-Cikampek Kilometer 44, tepatnya di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis.
Aksi pemblokiran jalan itu terjadi akibat adanya konflik tanah yang berkepanjangan antara warga setempat yang umumnya petani, dengan sebuah perusahaan besar.
Salah seorang warga Koswara mengatakan, masyarakat terpaksa melakukan pemblokiran jalan Tol Jakarta-Cikampek, karena mereka kecewa atas permasalahan konflik lahan dengan perusahaan yang tidak kunjung selesai.
Padahal, keinginan petani sederhana, hanya menginginkan lahan milik mereka seluas sekitar 350 hektare disertifikasi.
Yono Kurniawan, kuasa hukum masyarakat, mengatakan, pada awalnya perusahaan yang berkonflik dengan masyarakat terkait dengan kepemilikan tanah ialah PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP).
Tetapi di tengah terjadinya konflik antara PT SAMP dengan warga, muncul PT Agung Podomoro Land yang mengakusisi lahan PT SAMP itu. Padahal sudah jelas PT SAMP tengah berkonflik dengan masyarakat dalam hal tanah.
"Masyarakat tidak senang tanahnya dikuasai pemilik modal, karena mereka (masyakakat) sudah memiliki lahan itu sejak 22 tahun lalu. Mereka juga tertib membayar PBB," kata Yono.
Sementara itu, akibat aksi pemblokiran jalan, kemacetan parah terjadi di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek, baik dari arah Jakarta menuju Cikampek atau sebaliknya.
Aparat kepolisian dari Polres Karawang sempat membubarkan pengunjukrasa dengan menggunakan water canon, tetapi warga tidak juga bubar dan melakukan aksi perlawanan dengan melakukan pelemparan batu. Setelah gagal dibubarkan polisi, warga tetap berada di ditengah jalan tol Jakarta-Cikampek tersebut.
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone