Grup kesenian dari Museum Wayang DKI Jakarta memeriahkan Festival Internasional Pemuda di Kota Antalaya, Turki, dengan menampilkan Wayang Golek.
"Pertunjukan Wayang Golek itu mengundang perhatian dan gelak tawa hadirin, karena diselingi kisah dengan kalimat-kalimat lucu dalam narasi berbahasa Turki dan Inggris," kata Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan kepada ANTARA Kairo, Munggu.
Tantan Sugandi yang mendalangi Wayang Golek tersebut mengisahkan cerita singkat mengenai Ramayana.
Menurut Robertus, Turki juga memiliki kesenian mirip dengan wayang (marionette) yang disebut "karagoz hacivat kuklasi" yang biasanya berisi cerita lucu dan petuah.
Festival Internasional Pemuda ke-16 itu diikuti sejumlah negara, di antaranya Jerman, Ceko, Finlandia, Romania, Slovakia, Polandia, Jepang, Pakistan, Bulgaria, Khazastan, AS, Prancis, Spanyol, Italia, Portugal dan Belgia,
Festival bertema "Having Contingents in One Map" yang berlangsung selama lima hari 13-17 Mei itu diselenggarakan di Kampus Universitas Akdeniz untuk memeriahkan Hari Pemuda Turki.
Duta Besar RI untuk Turki, Nahari Agustini menilai, pagelaran kesenian Indonesia ini menjadi salah satu upaya untuk lebih mempererat hubungan kerja sama kedua negara yang saat ini memiliki kedekatan dalam kemitraan strategis.
Di sisi lain, Direktur Kerja Sama Internasional pada Universitas Akdeniz Prof Dr Burhan Okzan dalam pertemuan dengan Dubes Agustini di sela festival tersebut, menawarkan beasiswa untuk berbagai disiplin ilmu kepada para pelajar Indonesia.
Sementara itu, Kepala Museum Wayang DKI, Dahlan yang memimpin Grup Kesenian Indonesia dalam festival itu menjelaskan, Museum Wayang aktif memperkenalkan Indonesia di luar negeri lewat pertunjukan wayang, dan di Turki ini merupakan kedua kalinya.
Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone