Sudah 2 bulan harga Cabai mahal

Harga cabai di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dua bulan terakhir belum juga turun ke harga normal. Di sejumlah pasar tradisional setempat, saat ini cabai dijual Rp 50.000 per kilogram.

"Sepertinya sulit turun ke harga normal seperti dulu, misalnya Rp 25.000 per kilogram. Kalau pasokannya masih sedikit, ya harganya pasti masih tetap tinggi seperti sekarang ini karena stok terbatas," kata Wati, salah seorang pedagang, di Pasar Keramat Sampit, Senin.

Pantauan di pasar yang terletak di Kecamatan Baamang tersebut, cabai rawit dijual rata-rata Rp 50.000 per kilogram. Namun sadar daya beli masyarakat menurun, pedagang menyiasatinya dengan menjual per bungkus seberat satu ons seharga Rp 5.000 per bungkus. Dengan cara itu, pembeli tidak terlalu merasa berat untuk membeli meski tahu harganya masih mahal.

"Masalahnya kalau harga mahal seperti sekarang, daya beli masyarakat juga menurun dan keuntungan kami juga semakin kecil," keluhnya.

Wati menyebutkan, pasokan cabai sebagian besar masih didatangkan dari pulau Jawa. Sehingga wajar ketika pasokan tersendat dan stok berkurang, harga cabai akan dengan cepat melonjak tajam. Ia berharap agar petani lokal bisa menanam cabai sehingga pedagang tidak perlu lagi mendatangkan pasokan dari luar daerah.

Sementara itu, fluktuasi harga cabai ternyata menjadi penyumbang inlasi di Sampit. Berdasarkan berita statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, di Kota Sampit pada bulan April 2013 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2013 sampai dengan April adalah 3,62 persen dan laju inflasi year on year (April 2013 terhadap April 2012) adalah 5,63 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Sampit selama bulan April 2013 antara lain: bawang merah, ikan tongkol, cabai rawit, jeruk dan ikan selar. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain: emas perhiasan, bawang putih, ikan patin, sawi hijau dan daging ayam ras.

Dari 8 kota IHK (indeks harga konsumen) di Kalimantan yang menghitung inflasi pada bulan April 2013, secara berurutan inflasi terjadi di Kota Singkawang 0,64 persen; Tarakan 0,41 persen; Pontianak 0,29 persen; Samarinda 0,21 persen; Sampit 0,16 persen; Palangka Raya 0,12 persen; Balikpapan 0,11 persen dan Banjarmasin 0,04 persen.

Di Kota Sampit, pada bulan April 2013 terjadi inflasi sebesar 0,16 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 142,22 pada bulan Maret 2012 menjadi 142,45 pada bulan April 2013. Inflasi di Sampit bulan April 2013 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan yaitu sebesar 0,93 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen; kelompok kesehatan 0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok sandang 1,92 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger