Sebagian Besar Orang Indonesia Kurang Makan Buah

Hampir semua atau 93,6 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun masuk dalam kategori kurang makan buah dan sayur, meski mereka mengetahui pola makan yang baik adalah pola makan dengan gizi seimbang.

"Angka tersebut sangat mencengangkan karena masyarakat masih menganggap buah dan sayur hanya sebagai pelengkap dan seringkali tidak dikonsumsi secara teratur," kata Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Fiastuti Witjaksono, dalam kampanye "Feel the Difference" edukatif konsumsi buah secara teratur di Jakarta, Selasa.

Menurut Fiastuti, peran buah dan sayur sebenarnya sangat penting membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan, mencegah berbagai penyakit degeneratif dan berbagai manfaat lainnya.
   
"Makanan pokok seperti nasi, roti, gandum, jagung sebagai sumberenergi, serta lauk pauk seperti daging, ikan yang kaya  protein, namun semua itu perlu dilengkapi dengan buah dan sayur untuk mendapat gizi seimbang," ujarnya.
   
Data Badan Kesehatah dunia (World Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia hanya 2,5 porsi per hari dan dalam setahun jumlahnya mencapai 34,55 kg/kapita/tahun.
   
Sedangkan Food Agriculture Organization (FAO) menyatakan, konsumsi buah harus mencapai 73 kg per kapita per tahun dan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kg per kapita per tahun.
   
Fiastuti menambahkan, kekurangan asupan buah dan sayur dapat menyebabkan risiko kematian akibat kanker saluran cerna sebesar 14 persen. Kemudian risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 11 persen dan kematian akibat stroke sembilan persen.
   
Karena itu, lanjut dia, konsumsi minimal dua porsi buah dan tiga porsi sayuran setiap hari secara teratur harus dilakukan dengan baik.

Misalnya mengonsumsi dua buah kiwi dan tiga porsi sayur setiap hari secara teratur, dapat memberikan manfaat positif bagi tubuh seperti mencegah berbagai penyakit degeneratif yaitu kencing manis, kanker, obesitas, dan penuaan dini, memperlancar proses metabolisme, meningkatkan kesehatan saluran cerna, meningkatkan daya tubuh dan mencegah kerusakan sel.
   
Menurut dia, buah kiwi telah lama dikenal kaya akan vitamin C dan E. Kandungan vitamin C pada kiwi dua kali lebih tinggi dibandingkan jeruk dengan perbandingan berat (gram) yang sama dan kandungan vitamin E lima kali lebih besar dibandingkan apel dengan perbandingan berat (gram) yang sama.
   
"Buah kiwi juga dikenal kaya akan serat dan mengandung enzim unikactinidin yang ada dibuah kiwi hijau yang berfungsi membantu pencernaan protein sehingga mudah diserap," kata dia.
   
Ia menjelaskan, protein yang diserap dengan baik akan memberikan manfaat sebagai zat pembangun, mengganti sel-sel yang rusak, dan menjaga agar metabolisme bagi ibu yang ingin hamil juga memiliki glycaemic indeks yang rendah sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.

Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger