Kenaikan Harga Premium masih simpang siur

Sejumlah pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Jakarta Utara mengaku belum memperoleh informasi yang jelas terkait kenaikan harga premium bersubsidi.

Pengawas SPBU 34.14.210 di Artha Gading, Johanes (43 tahun) mengatakan ia belum mendapat info tentang kepastian kenaikan harga BBM bersubsidi. Ia mengaku masih terus menunggu instruksi dari pihak Pertamina. ''Belum ada info sampai detik ini'', ujarnya, Selasa (30/4).

Namun, ia mengaku telah mendapat kabar bahwa SPBU tempatnya bekerja nantinya akan menjual premium seharga Rp 6.500. Ini dilakukan sebab SPBU-nya berada pada wilayah perumahan warga menengah ke atas. Sehingga nantinya baik motor dan angkot tak bisa membeli premium bersubsidi di sini.

Sedangkan pengawas di SPBU 34.14.310 Sunter, Agus Sujatma, mengaku telah mendapat informasi bahwa harga premium bersubsidi tak jadi naik. ''Enggak jadi naik'', ujarnya. Ia hanya mempersiapkan papan petujuk kenaikan yang siaga untuk dipasang jika harga premium jadi naik.

Papan itu bertuliskan SPBU bersubsidi, tertulis premium Rp 6.500. Solar Rp 4.500 50 meter. Papan ini akan dipasang 50 meter dari SPBU agar warga memperoleh informasi. Menurutnya penjualan solar hanya untuk kendaraan dengan plat kuning. 

Pengawas SPBU Enggano 34.14.308, Dede Nazaruddin mengatakan tinggal menunggu instruksi soal kepastian harga premium. Namun di SPBU nya direncanakan menjual SPBU seharga Rp 4.500. Menurutnya, masing-masing di SPBU akan dipasangi logo dengan warna tertentu. Untuk SPBU bersubsidi berwarna biru, sedangkan untuk non subsidi berwarna putih.

Sumber: Republikaonline
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger