Jumlah kematian akibat ambruknya sebuah gedung bertingkat di Tanzania naik menjadi 36, Senin, kata seorang polisi, setelah beberapa mayat diangkat dari reruntuhan bangunan di dekat pusat kota Dar es Salaam.
Polisi mengatakan, tidak mungkin lagi ada mayat yang akan ditemukan di lokasi musibah di distrik Kariakoo dimana petugas telah membersihkan sebagian besar reruntuhan dan menjangkau ruang bawah tanah di bangunan itu.
"Jumlah final kematian akibat ambruknya bangunan itu adalah 36... 18 orang selamat," kata Kepala Kepolisian Wilayah Dar es Salaam Suleiman Kova kepada Reuters.
Bangunan bertingkat dengan lebih dari 12 lantai itu, yang sedang dalam tahap konstruksi di dekat sebuah masjid di distrik Kariakoo, roboh pada Jumat pagi.
Beberapa mobil hancur tertimpa dan anak-anak yang sedang bermain bola di dekat lokasi musibah termasuk diantara korban yang tewas.
Ekonomi Tanzania yang sedang menggeliat mendorong pertumbuhan bangunan-bangunan, khususnya di Kariakoo dan pusat kota. Namun, cepatnya penyelesaian pembangunan menyulut kekhawatiran mengenai standar keamanan konstruksi.
Presiden Jakaya Kikwete, yang mengunjungi lokasi musibah pada Jumat, memerintahkan pihak berwenang untuk menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
Kova mengatakan, polisi telah mengakhiri operasi penyelamatan dan sembilan orang ditangkap untuk penyelidikan terkait dengan robohnya bangunan itu.
"Penyelidikan masih berlangsung, mereka yang didapati bertanggung jawab atas robohnya bangunan itu dan kematian korban akan menghadapi tuntutan kriminal," katanya.
Perwira tersebut sebelumnya mengatakan, musibah itu merupakan peristiwa terbesar bangunan ambruk dalam sejarah Tanzania.
Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone