Dia adalah DJ (54). Saat dilabrak, Pimpinan Jembatan Timbang sempat berupaya menghalang-halangi warga untuk bertemu dengan DJ yang tengah bersembunyi di dalam salah satu ruangan.
Namun, emosi warga yang sudah tak terkendali nekad menerobos paksa untuk menemui DJ. Akhirnya, warga diperkenanan untuk bertemu dengan pria bertubuh gempal itu.
Ketika berhadapan langsung dengan warga, DJ sempat gugup mendengar tudingan seorang warga bernama Edi yang menyebut ada saksi yang sempat melihat DJ tengah berada di dalam rumah seorang wanita berinisial A (30), pada Selasa, 12 Februari 2013 pukul 02.00 dini hari.
Menurut Edi, berdasarkan keterangan saksi Bukhari (23) yang tak lain keponakannya sendiri. Dirinya mendengar langsung suara desahan A dari dalam kamar belakang,
beberapa saat setelah DJ masuk ke rumahnya.
Selanjutnya, Bukhari memberitahukan hal itu kepada kepala Dusun 1 Eko (55). Untuk memastikan laporan warganya itu, Eko kemudian berusaha mengintip dari jendela kamar belakang rumah A. Dan melihat langsung DJ dalam keadaan tanpa busana.
Sementara itu, mendengar tudingan yang bertubi-tubi datang dari warga, akhirnya DJ mengakui bahwa pada malam itu dirinya tengah berada di dalam rumah A, namun tidak untuk berbuat mesum melainkan hanya membantu A untuk memperbaiki aliran listri.
Usai mendengar penjelasan dari DJ, ratusan warga kemudian mendobrak kediaman A untuk mendengarlan secara langsung alasan mengapa DJ ada di rumahnya pada malam itu.
A, yang melihat kedatangan warga itu langsung berusaha menutup pintu, namun warga langsung mendobraknya. Suami A yang berada di rumah meminta warga untuk membubarkan diri. Karena dirinya sendiri merasa tidak keberatan mendengarkan ucapan itu. Warga merasa kecewa terhadap suami A. Dan akhirnya warga membubarkan diri.
Sumber: Okezone
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone