BAGHDAD - Sebuah lokasi pengungsian untuk warga Iran di Baghdad, Irak, dihantam oleh roket. Insiden ini menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya.
Tempat pengungsian yang dahulu dijadikan pangkalan militer Amerika Serikat (AS), menjadi tempat penampungan dari anggota Mujahidin-e Khalq (MEK). Kelompok ini dikenal sebagai sayap militer dari kelompok perlawanan Pemerintah Iran atau biasa dikenal National Council of Resistance of Iran (NCRI) yang berkedudukan di Paris, Prancis.
Pengungsian ini pada dasarnya adalah lokasi sementara yang dibangun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka tidak mungkin untuk kembali ke Iran, karena dianggap sebagai penentang utama Pemerintahan Iran saat ini.
"Dapat dipastikan enam orang tewas akibat kejadian ini, sementara lebih dari 100 lainnya menderita luka. Tiga orang polisi Irak termasuk dalam korban luka karena serangan roket ini," ujar juru bicara NCRI Shahin Gobadi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/2/2013).
Ada laporan yang bertentangan tentang apa yang terjadi di tempat penampungan itu. Polisi Irak dan Gobadi mengatakan, penyerang menembakkan roket, sementara PBB mengatakan, korban terkena mortir.
Pemerintah Irak ingin sekali mengeluarkan kelompok MEK dari wilayah mereka. Sebagian besar dari anggota MEK diketahui bertempur bersama pasukan Saddam Hussein dalam Perang Iran-Irak. Ribuan anggotanya diberikan perlindungan di Irak oleh Saddam, karena nasib mereka amat terancam bila bertahan di Iran.
Kondisi anggota MEK memang menyedihkan. Pemerintah Irak saat ini yang memiliki hubungan dengan Iran, menganggap MEK sebagai kelompok teroris dan menuduh mereka tinggal di Irak secara ilegal. Pemerintahan Amerika Serikat (AS) mencabut MEK dari daftar organisasi teroris pada akhir September lalu.
Sumber: Antaranews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone