Dibalik keputusan mundurnya Ibas

Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) secara mengejutkan mundur dari DPR. Dia mengaku ingin fokus mengurusi partai dan keluarga. Adakah alasan lain di balik itu?

Pakar politik dari FISIP UGM Arie Sudjito menilai, keputusan Ibas untuk mundur adalah bagian dari skenario penyelamatan Partai Demokrat. Secara tidak langsung, ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin ada sosok yang bisa mengkonsolidasikan kader PD secara maksimal.

"Ini dilakukan untuk menjaga berbagai kemungkinan, termasuk keputusan KPK soal Anas," kata Arie saat berbincang dengan detikcom, Jumat (15/2/2013).

Menurut Arie, kasus Hambalang yang ditangani KPK dan diduga melibatkan Anas Urbaningrum, bakal mempengaruhi manuver elite Partai Demokrat. Kasus itu bisa membuat PD keluar dari krisis, atau justru sebaliknya, semakin membuat partai terpuruk.

Nah, Ibas sepertinya disiapkan untuk memperbaiki masalah itu. Meski begitu, Arie tak mau memprediksi soal kemungkinan putera bungsu SBY itu jadi ketua umum PD.

Lebih jauh Arie menilai, kata kunci untuk perbaikan Partai Demokrat adalah kepemimpinan. Bila pucuk pimpinan partai mampu mengelola isu kasus hukum Anas secara baik, maka partai berlambang Mercy itu masih bisa selamat di Pemilu 2014.

"Kuncinya Demokrat tidak terlalu risau pada survei internal. Menurutku kalau ngecek konsolidasi partai, bukan ke publik, tapi survei internal," terangnya.

Pada Rapimnas mendatang, Arie juga memprediksi bakal panas. Loyalis Anas akan bertarung dengan elite PD. Namun tetap, SBY bakal jadi penengah sekaligus mencari jalan kompromi dari kemelut yang ada.

"Sekalipun Anas ketua umum, SBY masih kuat," tegasnya.

Sumber: Detiknews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Share this article :
 
 
Support : Online Store | Indahnya Kebersamaan | Information Teknologi
Copyright © 2011. Indonesia Hari Ini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger